Sabtu, 16 Mei 2015

TUMARAS (Tugu dan Makam Raja Silahisabungan) di Silalahi Nabolak)

Gapura Masuk Ke TUMARAS
                                                                 TUMARAS


                              TUGU RAJA BUNGA-BUNGA Gelar Raja Parmahan Silalahi) di                                                                                                  Silalahi Dolok Balige



Untuk mengetahui sejarah Raja Silahisabungan download buku Memory TUMARAS di blog ini.

SEJARAH RAJA SILAHISABUNGAN

By Maria Goretty AH Sihaloho in PUNGUAN POMPARAN NI RAJA SILAHISABUNGAN

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan, yang mana saya mencoba
menggoreskan pena saya tentang Sekapur Sirih Silahisabungan. Saya
menggoreskan pena ini adalah karena atas perintah ketua umum
Silalahisabungan Se Banten Barat St. R Silalahi/BrNainggolan periode
2011-2014.
Tulisan ini merupakan suatu metode sarana menghimpun dan menyatakan
pendapat dan presepsi keturunan Raja Silahisabungan dimanapun berada dan
tinggal. Pepatah mengatakan tak ada gading yang retak, artinya kita
Pomparan Silahisabungan adalah keturunan dan darah Silahisabungan.
 Marilah kita bersatu untuk bersama dan sebaliknya bersama untuk
bersatu. Berlomba-lomba mendayung sampan ke pantai. Akan tetapi kita
Pomparan Raja Silahisabungan mari maju dan pantang mundur menggapai
cita-cita anak kita untuk kemudian hari.
 Horas tondi madingin, pir tondi matogu
Horas ma hita Pomparan Raja Silahisabungan
Amanta debatama namamasu-masu
Manang didia pe hita maringanan.
  Serang,   November 2011
 Hormat Kami,
 Barani Sihaloho, SH (A.    Hanri Surya Sihaloho)
 SEKAPUR SIRIH
 SILAHISABUNGAN
Siraja Batak anaknya 2, yaitu:
 - Guru tatea bulan
- Raja isumbaon
 Guru tatea bulon anaknya:
 -   Tuan sariburaja
 -   Biding laut
 -   Limbong mulana
 -   Siboru pareme
 -   Sagala raja
 -  Silau raja
 -  Nantinjo
 Raja isumbaon anaknya:
 -  Tuan sorimangaraja
 Tuan sorimangaraja anaknya:
-  Datu parngongo
 - Datu pinjil
 - Tuan sorbanibanua
 Datu parngongo anaknya:
 - Siambaton / suliraja
 Datu pinjil anaknya:
 - Narasaon
 Tuan sorbanibanua anaknya:
 -  Sibagot nipohan
 -  Sipaet tua
 -  Silahisabungan
 -  Siraja oloan
 - Raja hutalima
 - Raja sobu
 - Raja sumba
 - Naipaspas

 Silahisabungan anaknya:
 -   Loho raja
 -   Tungkir raja
 -   Sondi raja
 -   Butar raja
 -   Dabariba raja
 -   Debang raja
 -   Pintu raja
 -   Tambun raja
  Silahisabungan dari tarombo siraja batak yaitu generasi (sundut) palimahon. Loho raja, Tungkir raja, Sondi raja, Butar raja. Dabariba raja, Debang raja, Pintu raja, dan Tambun raja adalah generasi ke-6.
 Silalahi didongkon do sabungan. Sabungan lapatan na keahlian na soadong di angka marga-marga na lain di tingki jaman i. Sabungan artina :
 1.      Sabungan dipangkataion
 2.      Sabungan diparbinotoan
 3.      Sabungan dipambahenon/pangaradotion
 Alani i didongkon ma silahisabungan. Silahisabungan ima jolma nabisuk jala napistar. Habisukan dohot hapistaronna na nipatarida: partano nabidang, taona, hamaloan dohot adat/budayana. Budayana ima: Tano
Silalahi, Gondang Silalahi, Ulos Silalahi, Adat dohot uhum na. PERJALANAN SILAHISABUNGAN
 Pada zaman dahulu dipihak Tuan Sarba Dibanua terjadi suatu peristiwa yang sangat penting dan tidak dapat dilupakan, yaitu Sibagot nipohan. Zaman Sibagot nipohan terjadi musim kemarau ±7 tahun. Pada waktu itu
tanah kering, rumput-rumput tidak tumbuh, debet mata air semakin menurun, dan bahkan mata air mati.
 Akibat musim kemarau ±7 tahun bahwa hidup manusia dan hewan terancam dan sangat meresahkan. Karena peristiwa tersebut, timbul dan tumbuh kesadaran di Sibagot nipohan dan  bertanya-tanya dalam dirinya. Kenapa peristiwa ini terjadi pada kami. Dengan demikian timbul dalam hati Sibagot nipohan berusaha untuk mencari jalan keluar agar musim kemarau ±7 tahun jangan berlarut-larut (berkepanjangan). Sibagot nipohan pergi ke salah seorang yaitu orang pintar (datu) untuk menanyakan peristiwa tersebut.
 Orang pintar (datu) mengatakan kepada Sibagot nipohan, dimana Tuhan Allah kita bermurung hati kepada kita. Dan oleh karena itu perlu kita menyembah dan menyesali diri kepada Tuhan Allah kita.
 Pada zaman dahulu cara untuk menyembah kepada Tuhan Allah kita dengan adat dan tradisi misalnya musik batak (Gondang Bolon) dan karena itu Sibagot nipohan memanggil adiknya itu Sipaet tua, Silahisabungan, Rajaoloan, dan disuruh ke hutan untuk mencari pohon, dan pohon ini  tumbang mengarah kampung mereka. Pohon yang dimaksudkan dan dibawa kekampung, agar pohon tersebut dibuat tambatan (borotan) seekor hewan yang menjadi kurban persembahan. Sipaet tua, Silahisabungan, Rajaoloan telah berhari-hari dihutan dan tidak menemukan pohon yang ditebang mengarah kekampungnya. Setelah beberapa hari ternyata
pohon tersebut didapatkan dan dibawa kekampung. Sesampainya mereka digerbang kampung
 ternyata mereka melihat bahwa pesta telah selesai, akhirnya timbul marah bagi bertiga terhadap Sibagot nipohan. Mereka tidak mau lagi bersatu tinggal dikampung tersebut, dan pergi menelusuri pinggiran (pantai)
 danau toba. Ternyata mereka istirahat di samosir yaitu Pangururan. Dipangururan mereka menoleh kekampung halamannya ternyata terlihat olehmereka asap api Sibagot nipohan.
 Dengan demikian mereka sepakat akan pergi dan berangkat dari pangururan dan berpisah satu sama lain. Raja silahisabungan menelusuri pantai Danau Toba dan sampai di Silalahi nabolak.

 KEAHLIAN SILAHISABUNGAN
 Silahisabungan menelusuri tepi Danau Toba berhari-hari. Dengan perjalanan yang sangat melelahkan dirinya dan capek, maka Silahisabungan beristirahat dan menyandar ke sebatang pohon dan berteduh, ternyata ketiduran. Diwaktu ketiduran tersebut, silahisabungan bermimpi ada orang memberikan kepadanya suatu kotak (tembaga). Tembaga ini berisikan ilmu dan kepintaran yang dapat didayagunakan olehnya. Selain tembaga juga diberikan gotong (digunakan dikepala dan melilit semua bagian badannya) pada waktu bermimpi, turunhujan begitu lebat dan petir. Sadar dari mimpi, dan mengingati apa mimpinya tadi, dan badannya sudah basah kuyub. Dengan demikian Silahisabungan melanjutkan perjalanannya menelusuri tepi (pantai) Danau Toba bagian barat dan mengarah ke utara.
  Setelah berhari-hari berjalan menuju arah utara, sampai disuatu tempat dan melihat ke arah selatan
 bahwa tidak melihat kampung halamannya lagi dan perasaanya nyaman dan. tenang. Melihat kondisi dan situasi dan geografis lingkungan bahwa silahisabungan menetapkan diri tinggal di tempat tanah yang dipijak dan langit yang di junjung. Silahisabungan nyaman dan tenang di tempat yang
ditempati berhari-hari, berbulan-bulan dan bertahun-tahun. Suatu ketika Raja pakpak berburu ke tempat yang ditempati oleh Silahisabungan dan ternyata kaget Raja pakpak melihat orang ada yang
tinggal di tempat tersebut. Dalam hati Raja pakpak, Siapa dia ada orang tinggal ditempat ini, dan dari mana dia bisa tinggal ditempat ini, sedangkan lingkungan sekitar ini adalah kawasan kerajaanku, ada orang
tanpa saya ketahui memasuki daerahku tanpa permisi/ijin dari saya. Akhirnya Raja pakpak mendekati Silahisabungan dan bertanya siapa engkau dan darimana engkau bisa disini. Silahisabungan menyatakan saya
adalah silalahi, saya tinggal disini karena tanahku yang kududuki dan airku yang kuminum. Hati dan perasaan Raja pakpak semakin membara dan amarahnya semakin naik (sewaktu Silahisabungan berangkat dari kampung halamannya, Silahisabungan membawa segenggam tanah dan air satu guci kecil). Raja pakpak mengatakan kalau memang benar seperti engkau katakan alangkah baiknya kita adu menembak, bila benar yang dinyatakan bahwa engkau takkan bisa kena peluruku ini. Silahisabungan menyambut dengan
senang hati dan sambil mengatakan bila saya tidak kena pelurumu, saya akan menembakmu dengan pelurumu. Dengan kata sepakat, maka Raja pakpak menembak Silahisabungan dan Silahisabungan tidak kena. Silahisabungan mengatakan sekarang giliran saya untuk menembak raja.Raja menjawab sekarang begini silalahi, masalah tembak menembak tidak perlu kita teruskan lagi sebab apa yang dikatakan oleh silalahi adalah benar. Sekarang beginilah silalahi ini adalah tanahmu dan sampai sejauh
mana batasan tanah silalahi. Kalau demikian Raja baiklah dimana ada suara dentuman atau letusan
suara dari itulah batasan tanahku. Raja pakpak menyambut dengan baik. Ia Raja, dan silahisabungan menyusun strateginya yaitu memotong bambu muda, dan bambu ini diatur dan ditempatkan sesuai dengan kehendaknya. Setelah dibuatkan sedemikian rupa posisi bambu muda, dan dikatakan kepada Raja bila ada suara letusan itulah batas tanahku. Sekarang dengarkanlah Raja, lalu Silahisabungan membakar dan api menyala dengan semarak dan bambu yang dibakar oleh api tersebut bunyi dan meletup. Dengan mendengarkan suara-suara bambu yang bunyi, Raja pakpak mengakui batas-batas tanah Silalahi sedemikian luas dan merupakan suatu panorama yang indah.

 SIAPA ISTRI SILAHISABUNGAN

 Raja pakpak datang menemui silalahi setelah beberapa hari kemudian dan bertanya kepada silalahi
apakah sudah punya istri, Silalahi menjawab saya belum mempunyai istri, sebab saya belum pernah bertemu dengan seorang perempuan.
 Raja pakpak mengatakan bagaimana kalau saya kenalkan dengan perempuan
dari kampung saya. Silalahi menjawab baik raja. Raja pakpak mengingat
dan mendengar lantunan jawaban silalahi
 ramah dan sopan, maka Raja pakpak merasa iba dan merupakan sesuatu yang tidak dapat diabaikan.
 Setelah Raja pakpak dan silalahi memperbincangkan hal istri silalahi, Raja pakpak menjanjikan dan
 dijemput oleh silalahi di suatu tempat yang ditentukan oleh Raja pakpak dan tempat tersebut dibelah oleh sungai.
 Raja pakpak pulang kekampung yaitu kampung Balna. Dan lalu, membawa perempuan 7 orang sambil
 menelusuri hutan yang lebat. Silalahi telah menunggu ditempat yang
ditentukan oleh Raja pakpak dan wanita menyebrangi sungai dan waktu
menyebrangi sungai dari nomor 1 – 6 mengangkat pakaiannya pada waktu
menyebrangi sungai dan yang ke tujuh membiarkan pakaiannya basah.
Silalahi disebrang sungai menunggu dan melihat wanita berjalan
menyebrangi sungai, silalahi mengamati dan menyatakan dalam hatinya
bahwa wanita yang akan jadi istrinya yaitu wanita yang ketujuh
(terakhir), wanita yang pertama sampai keenam menurut pirasat silalahi
adalah wanita siluman.
 Akhirnya silalahi menyampaikan isi hatinya kepada Raja pakpak, dan
Raja pakpak mengatakan kenapa tidak pertama atau kedua, ketiga, keempat,
kelima dan keenam, sebab mereka adalah
 wanita-wanita yang cantik. Jawab silalahi mengatakan bukan masalah
cantiknya Raja, tetapi yang kupilih adalah kepolosan pribadinya dan
kesopanannya.

Istrinya dinamai Sipinggan Matio
 SIAPAKAH KETURUNAN SILALAHI
 Silalahi menikah dengan wanita ketujuh. Perkawinan Silalahi dengan isterinya yang disebut Br Padang Batangharii mempunyai anak lelaki tujuh dan putri satu yaitu Deangnamora. Adapun anaknya yang tujuh itu,yaitu:

-   Loho raja

-   Tungkir raja

-  Sondi raja

-  Bariba raja

-  Butar raja

-  Debang raja

-  Batu raja

Semua anaknya itu diberi nama yang mempunyai arti dan peristiwa yang tidak bisa dilupakan. Deangnamora menurut firasat adalah adik dari Butar raja.
Siboru Nailing (Br Nairasaon)
Siboru Nailing telah bertahun-tahun sakit, dan orang-orang pintar tidak dapat mengobati, tetapi tidak tahu darimana diketahui dan memanggil Silahisabungan untuk mengobati. Silahisabungan datang dan sampai di Sibisa kampung halaman Nairasaon. Nairasaon bertutur kata dengan silahisabungan, dan menyatakan tolonglah obati putri saya ini, dan sudah banyak saya panggil orang pintar, tetapi putri saya ini belum sembuh-sembuh.
Dengan tutur bahasa nairasaon dengan silahisabungan, kata silahisabungan apabila putri tuan sembuh apa upah saya? Apabila putri saya bisa sembuh, apa permintaanmu saya kabulkan.Setelah pembicaraan tersebut silahisabungan langsung berusaha mengobatinya. Dengan proses pengobatan tersebut, ternyata siboru nailing
sembuh dari penyakitnya. siboru nailing sembuh dari penyakitnya, silahisabungan bertutur kata dengan nairasaon tentang upah yang dikatakan oleh silahisabungan, dan nairasaon mengatakannya kepada silahisabungan, tetapi silahisabungan mengatakan yaitu yang saya obati itulah untuk saya sebagai upahnya.
Tidak panjang lebar nairasaon mangabulkan permintaan silahisabungan.
Silahisabungan sempat tinggal di sibisa bersama siboru nailing.
Kebersamaan silahisabungan dengan siboru nailing menjadi suami isteri,
maka lahirlah salah seorang bayi dan bayi tersebut belum diberi nama.
Setelah diketahui oleh orang dan khususnya tunangan siboru nailing dan
bermaksud agar siboru nailing kembali kepada tunangannya. Sehubungan
dengan tuntutan tunangan siboru nailing, lalu silahisabungan datang, dan
menyampaikan kepada orang tua siboru nailing yaitu nairasaon dan
menyatakan tidak masalah amang, tetapi anak saya, saya bawa ke silalahi
nabolak.
Atas pembicaraan tersebut, nairasaon mengabulkan permintaan silahisabungan dan dibawa ke silalahi
nabolak. Silahisabungan sampai di silalahi nabolak , anak tersebut
dimasukkan dalam sebuah kantongan (hadang-hadangan) dan ditaruh disuatu
tempat tertentu. Setiap makan silahisabungan selalu memisahkan sebagian
besar nasinya. Hal ini selalu diperhatikan ibu batang hari dan
betanya-tanya dalam hati. Ada apa ini dengan perbuatan bapak, aneh
selalu memisahkan sebagian nasinya. Batang hari tidak tertahan dan
tersimpannya untuk mendiamkan prilaku silahisabungan.
Akhirnya boru batang hari menyapa silahisabungan, itu nasi buat apa
pak, saya perhatikan setiap kita makan pasti menyisakan/menyisikan
nasinya. Silahisabungan menjawab tidak untuk siapa-siapa hanya untuk
nasi kadang-kadangan itu. Batang hari melihat dan memeriksa kadang-kadangan
(kantongan) ternyata seorang bayi. Bayinya, kenapa bapa rahasiakan.
Itukan keuntungan (manambuni do), maka disebutlah bayi itu tambun, dan
diurus-urus dan disusuinya.
Beberapa tahun kemudian, tambun selalu bertanya dan penasaran siapakah saya dan siapa ibuku, ini
dikarenakan perasaan tambun sering tersinggung oleh abang-abangnya.
Akhirnya tambun bertanya kepada bapaknya (silahisabungan) siapa saya ini
dan siapa ibu saya?
Hal ini tidak dapat lagi ditutup-tutupi oleh silahisabungan, dan
tambun dibawa ke sibisa. Silahisabungan menyamatkan cincin ditangan
tambun dan mengatakan bahwa itu ibumu yang bertenun, tambun lari kesana.

Tarombo Raja Silahisabungan yang lain klik  http://tarombo-silalahi.blogspot.com


2 komentar:

  1. Horas, salken ito, sian dia fodapot ito turi2anon tahe ito? Boi di sc ito? Tabo manjahasa, mauliate dialusmuna ,

    BalasHapus